Lihatlah perusahaan-perusahaan besar. Mereka yang bertahan dan mampu memegang kendali (selain memang perusahaan pelopor dan monopoli) adalah yang berusaha memberikan pelayanan terbaik; tercepat, termurah, dan memuaskan konsumen. Begitu juga dalam pergaulan sehari-hari. Bukankah kita berusaha menjadi teman yang baik? Dalam arti kata, kita melayani teman-teman kita.
Apakah dengan pemenuhan pasar kita jadi kehilangan idealisme? Jawabannya belum tentu. Berbicara pasar berarti berbicara selera umum. Sedang menjadi idealis berbeda dengan aneh atau tak awam bukan?
Netsains bertujuan mempopulerkan sains-tek. Kata populer menyangkut orang banyak, menyangkut masyarakat. Bagaimana mengemas sains-tek agar menjadi mudah dan menyenangkan? Itu menyangkut membidik selera pasar.
Dan jangan salah mengerti, pasar itu tak melulu soal keuntungan bisnis. Setiap manusia adalah makhluk intelektual yang dikaruniai bermacam bakat oleh Tuhan. Namun tak semua orang berselera ataupun mendekatkan diri pada sains-tek. Pun tak semua orang mau mengakui bahwa dirinya seorang scientist, bahkan walau ia mengeyam pendidikan di bidang sains (MIPA). Sains-tek dianggap kurang menarik karena terlalu rumit dan kurang bersahabat.
Banyak teman-teman Netsains yang memberikan sumbangan pemikiran mengenai terwujudnya sains yang populer. Semua itu bagaikan melihat bola dunia dari sisi yang berbeda-beda. Saling melengkapi untuk bisa melengkapi puzzle yang sempurna terbentuk.
Memenuhi Kebutuhan Pasar atau Membuat Pasar Kecanduan?
Di era informasi seperti sekarang ini, masyarakat begitu dimudahkan dalam informasi karena memang kebutuhan akan informasi, termasuk telekomunikasi meningkat pesat. Menyediakan akses informasi yang murah juga berarti memenuhi kebutuhan pasar. Namun bisa berarti sebaliknya, menciptakan kecanduan pada pasar. Ini seperti dua sisi mata uang logam.
Sektor telekomunikasi misalnya. Teknologi berkembang. Persaingan tidak hanya di sisi provider yang berusaha merebut hati pasar dengan memberikan tarif termurah. Ini yang diuntungkan adalah konsumen. Konsumen bisa memilih provider yang memberikan tarif termurah dan layanan terbaik.
Persaingan juga terjadi di sisi teknologi. Di sektor telekomunikasi seluler, setelah era AMPS berakhir, era GSM berjaya di akhir 90an sampai sekarang. Lalu menjelang tahun 2000 dimulai dengan munculnya CDMA. Dan seterusnya muncul teknologi-teknologi baru, seperti: 3G, HSDPA, Wimax, dan NGN (Next Generation Network).
Masyarakat sekarang bisa menggunakan handphone tidak hanya untuk telpon atau sms saja. Tapi juga bisa untuk berfoto, merekam video, melakukan video call, mengirim video sms, menonton televisi dengan video streaming, internet (browsing, chatting, email), atau membaca dan mengolah data. Teknologi berkembang, dan karena sudah mendapat tempat di masyarakat, masyarakat menjadi kecanduan untuk mengikuti teknologi terbaru. Tentu saja provider harus bijaksana dalam meluncurkan teknologi terbaru, karena tidak semua teknologi itu dibutuhkan masyarakat. Ada infrastruktur yang harus dibangun, ada equipment dan devices. Ada sistem yang sudah dibentuk sebelumnya. Ada perjanjian yang disepakati secara global. Ada cost yang dibebankan pada konsumen.
Lalu Bagaimana dengan Sains?
Sebagai pilar kemajuan bangsa tentu saja kita membutuhkan atmosfir sains yang sehat dan kuat. Ilmuwan adalah suatu profesi. Seperti dokter, insinyur, atau polisi. Untuk membuat penelitian di laboratorium memang tak mudah dan seorang ilmuwan juga terikat dengan kode etik profesinya. Seorang ilmuwan meneliti bertahun-tahun terhadap suatu sel di bagian tubuh misalnya, membutuhkan paten dan memang harus menjaga eksklusivitas.
Membentuk masyarakat yang mencintai sains-tek bukan berarti menjadikan semua orang ilmuwan atau semua orang teknokrat bukan?
Satu-satunya saran adalah membuat masyarakat ”berselera” terhadap sains. Ini adalah prinsip penting dalam mempopulerkan sains. Banyak elemen masyarakat yang bisa berperan di sini. Mulai dari bayi, seorang ibu bisa mulai mengenalkan anak pada sains-tek dengan cara sederhana dalam kesehariannya.
Seorang ilmuwan tak melulu berhubungan dengan ilmuwan tapi juga berkolaborasi dengan kalangan masyarakat luas yang berbeda profesi dengannya, kalangan di dunia pendidikan, kalangan di media, kalangan di birokrasi. Seorang praktisi di bidang informasi membuat sistem untuk memberikan informasi sains-tek yang lebih banyak, lebih luas dan lebih mudah terjangkau. Seorang yang dekat dengan media mempublikasikan sains-tek lebih banyak dan mengemasnya dengan bahasa yang lebih menarik. Termasuk iklan di televisi. Ingat sekali kan, bagaimana produk pemutih kulit menjadi sangat mempengaruhi pandangan orang tentang kecantikan perempuan?
Lalu seseorang yang dekat dengan kebijaksanaan publik berusaha memberikan alokasi peran sains-tek dan memberikan perhatian lebih banyak pada pertumbuhan dan perkembangan dunia sains-tek, termasuk penelitian. Termasuk dengan memberikan anggaran lebih besar di dunia tersebut agar potensi-potensi terbaik bangsa tidak malas memilih profesi sebagai ilmuwan atau peneliti.
Saya mungkin sedang berangan-angan. Angan-angan untuk terwujudnya asmosfir sains-tek yang lebih baik, lebih maju, dan lebih bergairah di Indonesia.